Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan peradaban.
Di mana-mana, dari pedalaman Asia hingga kota-kota termaju Eropa, jejak
peradaban manusia yang usianya sudah ribuan tahun masih bisa disaksikan,
atau bahkan disentuh.
Namun kini, jejak-jejak itu terancam hilang, bahkan yang terserak di salah satu pusat peradaban dunia: China.
Baru-baru
ini, China melansir kabar bahwa 44 ribu peninggalan peradabannya, baik
berupa reruntuhan bangunan, kuil, maupun situs kebudayaan lain, telah
lenyap.
Temuan
itu merupakan kesimpulan yang didapat dari sensus tentang peninggalan
budaya yang baru pertama kali diselenggarakan oleh otoritas setempat
selama lebih dari 20 tahun terakhir.
Laman BBC menulis
bahwa sekitar seperempat dari situs-situs purba yang masih bisa ditemui
berada dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.
Kebanyakan
dari situs-situs itu tak mendapatkan perlindungan sehingga
penghancurannya merupakan keniscayaan. Pengerjaan proyek-proyek baru
adalah salah satu pemicunya.
Sensus
yang dicetuskan oleh Badan Administrasi Peninggalan Budaya itu mencatat
jumlah situs budaya yang terekam sebanyak 700 ribu.
Liu Xiaohe, wakil ketua survey, mengatakan pembangunan adalah penyebab utama kerusakan peninggalan budaya negeri itu.
Kerusakan
terparah terdapat di Provinsi Shaanxi, tempat ditemukannya prajurit
terakota. Tercatat lebih dari 3.500 situs budaya telah raib.
Bahkan,
Tembok Raksasa China yang termasyhur itu pun tidak terhindar dari
ancaman kerusakan. Erosi dan pembangunan liar jadi masalah besar.
Dua
tahun lalu, bagian tembok yang dibangun pada masa Dinasti Qin
dilaporkan rusak akibat ulah penambang emas yang menggali di bawah
pondasinya.
Sumber : http://www.surgaberita.com/2011/12/puluhan-ribu-situs-budaya-di-china-raib.html#ixzz2HOk2ZxWl
0 komentar:
Posting Komentar