Semakin banyak jumlah
CEO perempuan di perusahaan-perusahaan besar kelas internasional. Mereka
mengelola beragam perusahaan bahkan di bidang yang mayoritas pria.
Melansir laman CNBC Senin (24/9), berdasarkan rilis S&P 500, korporasi Fortune 500 mencetak rekor 20 ketika Marissa Mayer dengan Yahoo! pada
awal 2012. Berikut ini daftar sepuluh CEO perempuan yang memimpin
perusahaan berkapitalisasi besar mulai dari bidang makanan minuman,
teknologi, hingga energi kimia.
Menurut CNBC, para perempuan tangguh ini memiliki gelar dan
pencapaian yang luar biasa. Mereka juga dianggap sosok perintis dalam
kategori bidang masing-masing.
1. Virginia “Ginni” Rometty
Nilai perusahaan: US$ 236,226 miliar atau Rp 2.244 triliun
Meski sudah bergabung dengan perusahaan sejak 1981 sebagai posisi kepala
bagian, nama Ginni Rometty populer sejak menjabat CEO International
Business Machines pada Januari lalu. Perusahaan teknologi multinasional
dan raksasa konsultan itu memiliki lebih dari 430 ribu pegawai.
Perempuan ini juga aktif sebagai aggota Council on Foreign Relations,
Board of Trustees of Northwestern University, Board of Overseers dan
Board of Managers of Memorial Sloan-Kettering Cancer Center.
2. Indra Nooyi
Nilai perusahaan: US$ 110,138 miliar atau Rp 1.046 triliun
Indra Nooyi menjadi presiden dan CEO Pepsico pada 2006 dan komisaris
setahun berikutnya. Korporasi multinasional tersebut memiliki portfolio
22 merek yang masing-masing menghasilkan penjualan tahunan dengan nilai
lebih dari US$ 1 miliar. Merk dagang meliputi Pepsi, Frito-Lay,
Gatorade, Quaker dan Tropicana.
3. Irene Rosenfeld
Nilai perusahaan: US$ 71,412 miliar atau Rp 678,4 triliun
Irene Rosenfeld sempat menjadi riset konsumen di Kraft, General Foods
dan Frito-Lay sebelum akhirnya kembali bergabung dengan Kraft dan
menjadi CEO pada 2006 lalu. Kerja keras di perusahaan itu mengantarkan
Rosenfeld menjadi komisaris di tahun berikutnya. Kita tahu Kraft Foods
merupakan perusahaan makanan dan minuman multinasional terbesar di
dunia. Pada Oktober 2012, Rosenfeld akan memimpin divisi Global Snacks
yaitu Mondelez. Perempuan ini juga menjabat sebagai anggota dewan
direksi Grocery Manufacturers Association dan Dewan Wali Amanat Cornell.
4. Ellen Kullman
Nilai perusahaan: US$ 47,607 miliar atau Rp 452,3 triliun
Tiga bulan setelah ditunjuk sebagai presiden E. I. du Pont de Nemours,
Ellen Kullman diangkat menjadi CEO di awal 2009. Karirnya dimulai sejak
1988 sebagai manajer marketing di perusahaan itu. Selain berperan di
perusahaan kimia itu, Kullman juga menjabat sebagai anggota US - India
CEO Forum, Business Council dan anggota panitia eksekutif SCI-America.
5. Margaret ”Meg” Whitman
Nilai perusahaan: US$ 35,686 miliar atau Rp 339 triliun
Kiprah Meg Whitman dimulai sebagai presiden dan CEO eBay selama sepuluh
tahun, sebelum pindah ke HP. Whitman, seorang Republikan, sempat
mencoba mencalonkan diri sebagai gubernur California pada tahun 2010
dengan menghabiskan US$ 178 juta. Namun, ia kalah dari Jerry Brown.
Sekadar catatan, jumlah itu merupakan biaya kampanye terbesar yang
pernah ada dalam sejarah pencalonan gubernur California.
6. Carol Meyrowitz
Nilai perusahaan: US$ 33,309 miliar atau Rp 316,4 triliun
Carol Meyrowitz bergabung dengan TJX sejak tahun 1983 dan menjadi
president pada tahun 2005. Tidak perlu waktu lama untuk dia masuk ke
jajaran dewan direksi di tahun berikutnya. TJX dikenal sebagai
perusahaan yang mengoperasikan lebih dari 2.900 toko ritel diskon,
seperti TJ Maxx, Marshalls dan Home Goods.
7. Marissa Mayer
Nilai perusahaan: U$ 18,895 miliar atau Rp 179,5 triliun
Ini dia CEO perempuan yang baru masuk di jajaran bergengsi versi
S&P 500, Marissa Mayer. Ia menjadi pembicaraan hangat di berbagai
media awal tahun ini ketika dia pindah dari Google untuk menjadi presiden dan CEO Yahoo!
Di usia muda, yakni 37 tahun menjadikan Mayer CEO perusahaan Fortune
500 termuda dan di hari yang sama, Mayer mengumumkan berita
kehamilannya.
8. Patricia Woertz
Nilai perusahaan: US$ 18,011 miliar atau Rp 171,1 triliun
Patricia Woertz menjadi CEO dan presiden Archer Daniels Midland sejak
tahun 2006. Setahun kemudian, ia juga menjadi ketua dewan direksi
perusahaan pengolah dan produsen bahan pangan, bahan pakan dan biofuel
itu. Woertz juga menjabat anggota dewan direksi Procter & Gamble,
U.S. China Business Council dan President’s Export Council.
9. Debra Reed
Nilai perusahaan: US$ 15,633 miliar atau Rp 148,5 triliun
Pada 1978 Debra Reed bergabung dengan Sempra Energy ketika perusahaan
itu masih bernama SoCalGas. Reed menjadi CEO perempuan pertama
perusahaan itu setelah sepuluh tahun kemudian. Sempra Energy adalah
perusahaan yang bergerak infrastruktur energi, mengoperasikan utilitas
dan menyediakan jasa lainnya. Perusahaan ini memiliki lebih dari 17.500
karyawan dan lebih dari 31 juta pelanggan di seluruh dunia.
10. Ursula Burns
Nilai perusahaan: U$ 9,915 miliar atau Rp 94,2 triliun
Ursula Burns menjadi CEO Afrika-Amerika pertama dari sebuah perusahaan
Fortune 500 pada 2009. Setelah mengabdi 29 tahun lalu bergabung di Xerox
sebagai karyawan magang teknik mesin, akhirnya jabatan itu akhirnya ia
peroleh. Perusahaan tersebut mempekerjakan lebih dari 140 ribu karyawan
dan memiliki klien yang tersebar di 160 negara. Pada 2010, Presiden
Amerika Serikat Barack Obama menunjuk Burns sebagai wakil komisaris
President’s Export Council. (Vina)
Minggu, 14 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar